Minggu, 03 Desember 2017

#1

Aku bangun dari isi kepalaku yang sudah lama mati suri.
Yang sudah cukup melihat banyak hal seolah-olah seperti cinta.
Seolah-olah juga seperti perasaan yang hanyalah semata-mata perasaan atau lebih baiknya,
doa yang hanyalah semata-mata harapan.
Sementara waktu membekukan dan mencairkan,
aku hanya bergelut antara memangkas
mana yang bisa dibuang dan mana yang pantas disimpan.
Harusnya aku bisa menulis berbagai kisah tanpa pikir panjang.
Juga bisa mengenal ketulusan sedalam-dalamnya, sebanyak-banyaknya.
Mestinya aku bisa lebih cerdas dari asaku sendiri.
Dari segala bentuk rasa yang ternyata bisa saja tegak dan tetap ada
atau yang bisa sekejap datang dan sekejap hilang.
Aku bangun dari kenyataan
bahwa seseorang tidak boleh lemah di hadapan apapun yang seharusnya.
Seseorang hanya boleh lemah terhadap apapun yang menjadi pilihannya.
Yang bisa jadi melemahkan, kemudian kembali memapah dan menguatkan.
Share:

0 komentar:

Posting Komentar